Review Film : Don't Breathe
Kesempatan buat nonton Don't Breathe ga gue sia siain. Berbekal
review dari raditherapy.com yg meyakinkan banaget, gue memutuskan buat nonton film
ini klo sempet. Untungnya gue sempet nonton Don't Breath tapi sayang, buat film Train to Busan gue terlambat nonton. Film nya udah gulung poster duluan.
Mungkin karena gue terlalu santai atau gimana, gue jadi telat
masuk bioskop sampe 15 menit lebih. Oke, mungkin ga masalah, karena inti cerita dari
film ini di menit (kira-kira) ke 30.
Disaat gue nyampe di bangku bioskop, DB memperlihatkan
percakapan antara seorang wanita dengan anak gadis kecil, gue bertanya-tanya. Mungkin
dia anaknya. Sampai pada saat si wanita dan kedua pria (temannya) akan merampok
rumah pensiunan tentara yang buta. Oke, memang jahat ya kedengarannya, tapi
disinilah kutukan itu dimulai.
Namapaknya Rocky dan kawan-kawan, benar-benar salah memilih rumah. Rumah
yang harusnya menjadi harta karun bagi mereka,malah menjadi sebuah neraka yang sangat
panas. Begitu panas sampai napas sesak. "The blind man" yang diperankan oleh Stephen Lang tak hanya seorang veteran yang buta, tapi menghantui para tikus yang ingin
mengambil secuil keju. Fede alvarez, sangat pintar menjadkan the blind man
sebuah mimpi buruk. Membuat gue yang tadinya duduk manis, jadi merasa tertekan,
tak nyaman, gelisah, takut, bahkan gw benar-benar ingin pergi dari bioskop. Gue
ingin kabur sejauh-jauhnya. Sesak sekali rasanya gue harus duduk manis disaat Rocky dan kawan-kawan terperangkap oleh the real monster. the blind man lebih seram
dari hantu. Gue harus sadar bahwa ini film thriller, bukan film horror. tapi
rasa takut itu terkalahkan oleh rasa penasaran gue. Rasa penasaran akan kejutan
apa lagi yang diberi Fede Alvarez.
Disetiap menitnya DB semakin memuncak. Fede Alvarez sangat
tahu bagaimana membuat tensi penonton sampai kejang. penonton pun dibuat
menahan napas untuk sementara. Akting Stephen Lang yang begitu sinting, menjadi lengkap
dengan akting gilanya Jane Levy. Gue begitu terkesan dengan aktingnya yang begitu mulus
dan sangat realistis. Lalu, film ini sukses memaksimalkan rumah tua dengan sangat baik. ini salah satu poin plus buat DB. Di setiap sudut rumah, dibuat sangat mencekam, membuat gue seakan-akan masuk ke dalam perangkap the blind man. Mungkin, setelah gue nonton film ini, gue ga akan masuk rumah 'tua'.
Film sinting dengan sutradara sinting dibuat dengan formula
sinting, ini memang Tak membiarkan penontonnya untuk bernapas. Fede Alvarez,
YOU'RE A FUCKING BASTARD!!!
Komentar
Posting Komentar